Saat ini seiring perkembangan teknologi, handphone yang dulunya berupa telepon tit-tut sederhana telah pun menemukan wujudnya yang baru. Tidak hanya suara dan pesan teks, tapi wajah-wajah yang jauh pun telah bertandang ke layar handphone.
Namun demikian, tulisan ini tidak akan membahas tentang perkembangan teknologi komunikasi yang terus menuju puncak, tapi hanya ingin menyinggung tentang pesan teks di handphone yang kita kenal dengan SMS.
Setidaknya ada tiga alasan kenapa pemakai handphone memilih menggunakan SMS. Pertama, karena tidak memiliki pulsa untuk menelepon. Kedua, untuk mengirimkan catatan penting yang tidak mungkin disampaikan melalui pesan suara. Dan ketiga, sebagai saluran berbalas pantun, khususnya bagi remaja.
Namun di sebalik itu, terkadang SMS justru membuat sebagian orang tersandera. Sama halnya seperti pesan suara, pesan teks melalui SMS juga memungkinkan terjadinya beberapa penipuan. Di antara penipuan terkecil; ketika istri bertanya kita di mana, kita tinggal membalas: “di kantor,” padahal kita sedang di “laut.”
Tidak hanya itu, dalam beberapa kondisi, teman-teman kita justru terlihat malas membalas SMS. Dan kita pun begitu. Kira-kira apa penyebabnya?
Ada beberapa kondisi kenapa SMS tidak dibalas, atau lambat dibalas:
Pertama, SMS teman yang meminta pinjaman uang. Jangankan teman, kita sendiri mungkin akan menunda membalas SMS seperti ini dengan beberapa pertimbangan. Bisa saja kita memutuskan untuk tidak mau meminjamkan sebab si teman malas membayar, tapi kita merasa kurang enak untuk menjawab, akhirnya SMS si teman pun tak terbalas. Atau mungkin kita sedang berpikir bagaimana cara membalas sampai akhirnya kita pun lupa membalas. Kondisi ini juga berlaku pada saat kita meminta pinjaman kepada teman melalui SMS.
Kedua, SMS yang berisi tagihan utang. Sama seperti tadi, kita juga sering tidak membalas SMS ini dengan beberapa alasan semisal belum ada uang atau uangnya belum cukup. Konyolnya lagi, ketika uang sudah ada, kita justru lupa kepada si penagih. Kita baru ingat kembali kita SMS kedua datang bertandang.
Ketiga, SMS pacar yang minta putus. Kondisi ini biasanya dialami remaja yang sedang bercinta. Tentu tidak mudah membalas SMS seperti ini, butuh “ijtihad” yang mendalam.
Keempat, sedang terlalu sibuk. Orang yang terlalu sibuk biasanya tidak sempat membalas SMS, apalagi SMS yang membutuhkan jawaban serius seperti pertanyaan kapan nikah atau pertanyaan wartawan terkait ini dan itu. Sebagian orang ada yang berencana membalas nanti di waktu luang, tapi biasanya ia dilanda lupa.
Kelima, sedang tidak ada pulsa. Dalam kondisi ini, siapa pun tidak akan bisa membalas SMS.
Selain lima alasan ini, saya yakin masih banyak alasan lainnya. Tapi cuma ini yang berhasil saya ingat.
Nah, jika nanti SMS kita tidak dibalas, jangan marah dulu. Bisa jadi teman kita sedang mengalami kondisi di atas.
Sebenarnya selain sms, kita juga sering tidak bisa mengangkat telepon dalam kondisi tertentu. Di antara bunyi telepon yang paling mendegilkan adalah saat-saat kita hampir tertidur, saat rakaat terakhir salat dan ketika sedang berak.
0 Comments