Sehebat apa pun kita, sebagai manusia tentunya kita pernah menumpang hidup dalam perut ibu. Kita menumpang tidur, bermain, makan dan minum selama berbulan-bulan. Perut ibu adalah alam pertama bagi kita.
Setelah kita melihat dunia, ibu pun menjadi “pelayan” paling setia yang sama sekali tak membutuhkan upah dari kita. Dia tidak menuntut bayaran apa pun atas apa yang telah ia berikan kepada anaknya.
Susu ibu adalah minuman pertama yang kita teguk ketika kita baru hadir di dunia. Ibu mengajarkan kita bicara, berjalan dan berlari. Ia juga memakaikan pakaian terbaik untuk kita.
Ia melupakan kebutuhan dirinya demi kepentingan kita. Dia mengurangi tidurnya demi menemani kita yang masih terjaga. Dia melakukan hal-hal pelik yang tidak mungkin kita balas dalam bentuk apa pun.
Memasuki usia remaja, ibu membekali kita dengan rupa-rupa pelajaran untuk persiapan hidup di masa depan. Dia akan tersenyum dengan prestasi kita. Dan jika kita terpuruk, dia pun bersedih.
Ketika dewasa dan menemukan pasangan hidup, kita akan meninggalkan ibu kita untuk membangun keluarga baru. Jika kita menemukan kebahagiaan, maka ibu turut gembira. Seandainya hidup kita kecewa, ibu pun berduka.
Cinta kasih ibu takkan pernah lekang oleh jarak dan waktu. Ibu akan senantiasa mengasihi kita hingga ke ujung usianya.
Berbahagialah bagi yang masih memiliki ibu.
0 Comments