Mendekati lebaran hampir tidak ada informasi baru terkait kerusuhan 22 Mei 2019. Informasi di beberapa media didominasi pemberitaan terkait aktivitas mudik dan juga berita tentang meninggalnya Ani Yudhono beberapa hari lalu.
Namun demikian ada beberapa media yang mengabarkan tentang klarifikasi Wiranto terkait tanggapan Menhan Ryamizard Ryacudu atas penangkapan beberapa purnawirawan oleh pihak kepolisian. Wiranto meminta kepada sejumlah pihak agar tidak berspekulasi terkait kasus-kasus yang sedang ditangani pihak kepolisian.
Sementara itu TV One, melalui acara Fakta yang ditayangkan malam ini (03/06/2019) mengangkat topik tentang kerusuhan 22 Mei. Tim TV One mencoba mewawancarai beberapa narasumber di salah satu lokasi terjadinya aksi pemukulan oleh oknum aparat kepolisian pada 22 Mei. Tim TV One ingin memastikan apakah benar korban yang dipukuli oleh oknum aparat itu bernama Andri Bibir.
Namun seperti kita saksikan bersama, tim TV One tampak kewalahan melakukan konfirmasi karena sejumlah narasumber yang ditemui di sekitar TKP terlihat tidak bersedia memberikan informasi karena berbagai alasan.
Selain dengan beberapa narasumber anonimus, TV One juga melakukan wawancara dengan narasumber lainnya seperti Komnas HAM, orang tua korban 22 Mei, tim BPN Prabowo-Sandi, tim TKN Jokowi-Makruf, dan juga dengan pihak kepolisian.
Komnas HAM menyatakan bahwa ada indikasi kesalahan prosedur oleh oknum aparat kepolisian dalam penanganan aksi 22 Mei. Sementara itu pihak kepolisian menyatakan telah membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap kasus tersebut.
Pendapat lainnya disampaikan Dahnil Anzar Simajuntak. Menurutnya untuk mengungkap insiden kerusuhan 22 Mei harus dibentuk tim pencari fakta yang bersifat independen. Dia juga menyatakan bahwa selama ini informasi terkait kerusuhan hanya dimonopoli oleh pihak kepolisian.
0 Comments