Dalam peradaban hari ini, medsos telah menjelma sebagai miniatur dunia. Bagaimana tidak, saat ini segala laku di dunia nyata dapat dengan mudah kita ketahui melalui konten-konten yang terpampang di beranda media sosial. Dan beranda media sosial adalah jalur lalulintas informasi paling sibuk di jagat raya.
Sebagai miniatur dunia, medsos menyajikan segalanya — segala yang ada di dunia, dari petak-petak benua yang paling besar sampai debu-debu halus di kutub utara. Dari orang-orang paling pintar yang sabar sampai orang-orang paling konyol yang latah.
Sebagai miniatur dunia, medsos menampilkan manusia-manusia tenang yang damai sampai manusia-manusia tengik yang muram. Sebagai miniatur dunia, medsos juga menghadirkan pikiran-pikiran kasih yang sejuk sampai provokasi-provokasi picik yang licik.
Tariq Ramdan pernah bilang bahwa dunia sudah seperti sebuah desa karena teknologi abad dua puluh. Tapi sejak kemunculan medsos, ungkapan Ramdan harus diubah; bahwa dunia sudah seperti sebuah kamar. Bukan saja soal jarak, tapi kecepatan informasi yang nyaris melebihi pancaran kilat.
Dulu kecabulan terpendam sebagai aib yang terus disembunyikan, tapi sekarang semuanya diumbar dengan harga murah. Dulu, ketaatan adalah soal privat, tapi sekarang ibadah menjadi pameran. Laku-laku itu kini terpampang jelas di dinding medsos.
Medsos adalah miniatur dunia, tempat manusia mempertontonkan semuanya dengan telanjang.
0 Comments