Sesuai janji, pagi tadi (5/10/2019) saya mencoba mengisi pelatihan menulis di sekolah Sukma Bangsa Bireuen. Acara ini dihadiri oleh para peserta dari dewan guru Sukma Bangsa Bireuen. Acara berlangsung dari pukul 08.00 s/d 13.00 Wib bertempat di ruang rapat sekolah itu.
Dalam acara itu saya hanya memberikan sedikit materi, karena fokus pelatihan adalah untuk menulis, bukan menghafal materi. Terlalu banyak materi akan membuat peserta bingung dan juga membuang waktu percuma.
Saya memberi materi kurang dari satu jam. Materi itu telah saya ringkas dari awal dan hanya terdiri dari beberapa slide. Setelah memberi materi secukupnya, para peserta langsung saya minta untuk menulis. Kepada mereka diberikan waktu sekitar dua jam lebih untuk menyelesaikan tulisan.
Meskipun materi yang saya sampaikan terfokus pada opini, namun kepada peserta diberi kebebasan untuk menulis tulisan jenis apa saja. Hal itu dilakukan agar mereka merasa nyaman dan tidak kaku dalam menyelesaikan tulisan.
Setelah menunggu selama dua jam lebih sambil memberikan bimbingan kecil-kecilan, tulisan para peserta saya minta dikumpulkan. Dan hampir semua peserta berhasil menyelesaikan tulisannya dengan panjang sekitar 800-1000 kata.
Kemudian satu persatu tulisan tersebut dikoreksi bersama. Koreksi dilakukan dengan cara tidak menghakimi tulisan mereka, tapi hanya sekadar memberikan saran-saran dan pendapat. Dari sekitar 45 tulisan yang terkumpul, di antaranya berbentuk opini, artikel fiksi laporan perjalanan, ulasan dan beberapa tulisan berbentuk deskriptif dan naratif.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan, namun dalam praktiknya semua peserta bisa menulis. Dan yang terpenting menulis itu tidak sesulit yang mereka bayangkan. Yang penting adalah memulai dan terus menulis. Adapun soal kualitas akan terasah seiring perjalanan waktu.
0 Comments